Tak pernah terpikirkan sebelumnya, dan saat-saat ini
akhirnya datang juga.
Mungkin aku yang terlalu menaruh banyak harap pada dirimu.
Aku yang tak berarti apa-apa dimatamu.
Karena kini begitu sakit rasanya untuk menatapmu kembali.
Aku yang terlalu bodoh untuk menyimpan rasa cinta yang tak penting ini. Kamu
yang telah banyak menyita waktumu, hanya untuk mengobrol hal yang tidak penting denganku.
Aku tahu, aku satu dari sekian banyak wanita yang
mengagumimu. Perhatian yang kau berikan padaku, membuatku yakin bahwa kamu juga
mencintaiku.
Tapi aku salah.
Aku memang bodoh, mengharapkanmu yang jelas-jelas tidak
mencintaiku.
“Inikah yang namanya perjalanan cinta?
Sejuta tempat singgah, berkelana hingga diam dititik lelah, yang pasti
akan menemukan seseorang yang disebut rumah”
Hah... selesai sudah semua kisah cinta ku ini. Kamu selalu
membuatku terbang tinggi namun kau jatuhkan aku begitu saja. Sayap-sayap cinta
yang telah kau kembangkan dihatiku sungguh membuatku begitu nyaman berada
disampingmu. Namun itu semua tak bertahan lama.
Sayap-sayap cinta yang telah kau kembangkan kau patahkan
begitu saja.
Perih...
Sungguh perih yang ku dapatkan.
Aku hanya berterima kasih atas kehadiranmu dalam hidupku.
Mungkin dunia tak pernah sepakat untuk kita selalu bersama.
Biarlah luka ini aku bawa, entah sampai kapan.
Aku hanya berharap Tuhan membukakan pintu-Nya untukku, agar
aku tidak berlama-lama tersesat didalam duniamu.
Dan jika kamu bahagia, seharusnya aku juga bisa bahagia.

No comments:
Post a Comment