Pelangi memang memiliki warna yang sangat indah, setiap
orang pasti menunggu kedatangannya ketika hujan reda.
Namun kadang pelangi itu tidak datang, dan ketika tak
dinantikan pelangi itu muncul.
Ya seperti itulah kisahku dengannya.
Namun, apa daya, harapanku pupus.
Ya! Dia tak kunjung datang. Haruskah aku mempertahankan rasa
cintaku ini?
Setiap hari, butiran bening itu menetes satu persatu dan semakin
deras, bahkan seperti ada petir menyambar ketika aku baru menyadari bahwa
sebenarnya dia tidak mencintaiku. Kenyataan yang seperti kilat.
Silau, dan sangat tak mengenakan dimataku, aku tak ingin
melihat kenyataan itu.
Dan aku tak ingin merasakan petir itu datang lagi.
Sakit... sakit rasanya, ketika petir itu menyambar hatiku,
seperti terbakar, dan luka-luka itu menampakkan cairan merah yang mengalir
tanpa henti.
Aku harus menjaganya agar tak ada lagi yang mengalir.
Sudah cukup sampai disini saja, kenyataan memang
menyakitkan, namun setidaknya aku sudah mengetahui, sebelum aku terlalu lama
terlarut dalam gelapnya siang. Yang seharusnya ada matahari yang akan datang
menyinariku, aku harus membuka pintu dan melihat terang dan indahnya dunia.
Cintaku seperti cinta segitiga, aku mencintai seseorang
namun tidak timbal balik, sebaliknya aku merasakan sakit dan membuatku terluka.
Setiap hari aku selau memikirkannya, namun apakah dia juga
begitu? Tidak!!!
Walaupun dia menganggap aku bukan apa-apa. Namun yang
namanya perasaan tidak bisa dengan mudah hilang begitu saja. Setidaknnya aku
telah berusaha.
Walaupun terkadang aku mengingat pernah merasa terluka dan
kecewa olehnya.
Setidaknya aku telah mengenal yang namanya cinta dan tidak
seindah yang ada di ftv 😃 Aku juga belajar bahwa apa yang selalu kita
inginkan tak selamanya akan dengan mudah kita miliki. Dan sesuatu yang kita
sukai tak selalu menyukai kita juga.
