January 13, 2017

Mencintai Tanpa Dicintai


Pelangi memang memiliki warna yang sangat indah, setiap orang pasti menunggu kedatangannya ketika hujan reda.
Namun kadang pelangi itu tidak datang, dan ketika tak dinantikan pelangi itu muncul.
Ya seperti itulah kisahku dengannya. 
Dulu aku selalu menantikan kedatangannya ketika air mata ini menetes, aku berharap dia datang dan menghapus air mata ini.

Namun, apa daya, harapanku pupus.
Ya! Dia tak kunjung datang. Haruskah aku mempertahankan rasa cintaku ini?
Setiap hari, butiran bening itu menetes satu persatu dan semakin deras, bahkan seperti ada petir menyambar ketika aku baru menyadari bahwa sebenarnya dia tidak mencintaiku. Kenyataan yang seperti kilat.
Silau, dan sangat tak mengenakan dimataku, aku tak ingin melihat kenyataan itu.
Dan aku tak ingin merasakan petir itu datang lagi.
Sakit... sakit rasanya, ketika petir itu menyambar hatiku, seperti terbakar, dan luka-luka itu menampakkan cairan merah yang mengalir tanpa henti.
Aku harus menjaganya agar tak ada lagi yang mengalir.
Sudah cukup sampai disini saja, kenyataan memang menyakitkan, namun setidaknya aku sudah mengetahui, sebelum aku terlalu lama terlarut dalam gelapnya siang. Yang seharusnya ada matahari yang akan datang menyinariku, aku harus membuka pintu dan melihat terang dan indahnya dunia.
Cintaku seperti cinta segitiga, aku mencintai seseorang namun tidak timbal balik, sebaliknya aku merasakan sakit dan membuatku terluka.
Setiap hari aku selau memikirkannya, namun apakah dia juga begitu? Tidak!!!
Walaupun dia menganggap aku bukan apa-apa. Namun yang namanya perasaan tidak bisa dengan mudah hilang begitu saja. Setidaknnya aku telah berusaha.
Walaupun terkadang aku mengingat pernah merasa terluka dan kecewa olehnya.

Setidaknya aku telah mengenal yang namanya cinta dan tidak seindah yang ada di ftv 😃 Aku juga belajar bahwa apa yang selalu kita inginkan tak selamanya akan dengan mudah kita miliki. Dan sesuatu yang kita sukai tak selalu menyukai kita juga.